DAMPAK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN LAYANG TOL
BECAKAYU TERHADAP LINGKUNGAN MASYARAKAT KALIMALANG BEKASI
Disusun Oleh :
Nama : Nadia Damayanti
NPM : 26217653
Kelas : 1EB18
Tulisan 6
Pengantar Bisnis #
Dosen : S Tiwi Anggraeni
UNIVERSITAS GUNADARMA
Jalan. K.H Noer Ali,
Kalimalang, Bekasi
BAB I
PENDAHULUAN
DKI
Jakarta dan Bekasi merupakan tempat pusat kegiatan maupun pemerintahan Indonesia
terjadi, Mobilitas antara Kota Bekasi dan DKI
Jakarta, khususnya Kotamadya Jakarta Timur, dapat cukup tinggi. Hal ini
yang mendasari dibangunnya Jalan Layang Tol Becakayu yang menghubungkan Bekasi,
Cawang, dan Kampung Melayu. Jalan layang ini dibangun di atas Sungai Kalimalang
yang terletak di Bekasi dan Jakarta Timur. Pembangunan Jalan Layang Tol
Becakayu dicanangkan mulai tahun 1996. Akan tetapi, proyek ini dihentikan
sebagai imbas dari krisis moneter yang melanda Indonesia, sehingga tiang-tiang
yang telah terpancang di sepanjang Sungai Kalimalang terbengkalai.
Semakin
berkembangnya mobilitas penduduk dari Kota Bekasi ke Jakarta dan sebaliknya
menyebabkan kemacetan di Kalimalang yang merupakan penghubung utama Kota Bekasi
dan Jakarta Timur tak dapat dihindari. Untuk mengurai kemacetan, akhirnya
proyek pembangunan Jalan Layang Tol Becakayu ini kembali dibuka pada Maret
2015. Kali ini, PT Waskita Karya memimpin pembangunan jalan layang sepanjang
21,04 kilometer ini. Tol akan dibagi menjadi dua seksi, yaitu Seksi I
Casablanca-Jakasampurna dan Seksi II Jakasampurna-Duren Jaya Bekasi.
Namun,
proses pembangunan jalan layang di tengah ramainya jalan arteri tidaklah mudah.
Berbagai macam persoalan harus dirasakan para pengguna jalan maupun kontraktor
demi pembangunan jalan tol yang diharapkan dapat mengurai kemacetan di
Kalimalang ini. Saat ini, pembangunan Jalan Layang Tol Becakayu menjadi
penyebab kemacetan, kerusakan lingkungan, dan peningkatan polusi. Maka
dari itu, saya akan membahas tentang dampak
pembangunan infrastruktur jalan layang tol becakayu terhadap lingkungan
masyarakat kalimalang, Bekasi.
BAB II
ISI
Kalimalang merupakan suatu jalan utama yang
menghubungkan antara Bekasi dan Jakarta Timur, menjadikan jalan tersebut sangat
ramai dilewati. Pada tahun 1995 Presiden Soeharto menggagas sebuah Proyek jalan
tol penghubung antara Bekasi dan Jakarta. Namun, Proyek jalan tol ini mangkrak
ditengah jalan. Di Era Pemerintahan Jokowi-JK saat ini pembangunan jalan Tol
Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) bisa terlaksana. Rencana pembangunan
jalan tol tersebut bertujuan untuk mengurangi kemacetan di jalur
Bekasi-Jakarta. Dengan berbagai upaya percepatan yang dilakukan pemerintah saat
ini, pemerintah berharap akhir tahun 2017 ini pembangunan telah selesai.
Berikut ini
beberapa dampak yang ditimbulkan dari pembangunan infrastruktur Jalan Layang
Tol Becakayu, sebagai berikut :
1.
Penggusuran
Taman Villa Baru
Dikabarkan Pemkot
Bekasi menyediakan lahan di sisi selatan
kalimalang untuk pembuatan tiang pancang. Proyek non tol ini melibatkan
Perumahan Taman Villa Baru untuk Pembebasan Tanah milik warga. Sebagian Komplek
taman villa baru akan terkena gusuran untuk pembuatan jalan arteri dan non tol
ini. Lahan yang akan digusur kira-kira menghadap jalan kalimalang. Jika
pembangunan merugikan akan diganti uang kompensasinya dan dibeli tanahnya oleh
negara. Kalau tidak mau menerima uang ganti rugi, uang tersebut akan dititipkan
di pengadilan.
2.
Meningkatnya
Kemacetan akibat pembangunan Tol Becakayu
Pembangunan Jalan
Layang Tol Becakayu di daerah Kalimalang memperparah kemacetan yang ada.
Pembangunan yang melibatkan banyak alat berat dan beton-beton besar ini
menghalangi arus lalu lintas.
3.
Meningkatnya
Jumlah kecelakaan lalu lintas
Kerusakan jalan
menyebabkan meningkatnya jumlah kecelakaan. Pengguna jalan, khususnya
pengendara sepeda motor, terkadang tidak melihat berlubangnya jalan pada malam
hari sehingga oleng dan terjatuh, atau bahkan menabrak kendaraan lain. Debu
yang banyak beterbangan di daerah ini juga terkadang menghalangi penglihatan
para pengguna sepeda motor hingga menyebabkan kecelakaan. Kecelakaan pun dapat
menyebabkan terhambatnya laju kendaraan yang sedang melewati jalan, sehingga
kecelakaan juga merupakan salah satu penyebab kemacetan di Kalimalang.
4.
Lahan parkir
ruko-ruko dialihfungsikan
Jalan Layang Tol
Becakayu makin mempersempit Jalan Inspeksi Saluran Kalimalang dan Jalan K.H.
Noer Ali. Menyempitnya jalan menyebabkan perbandingan yang tidak sesuai antara
kapasitas jalan dan ramainya volume kendaraan. Pemerintah sudah mulai
menindaklanjuti masalah ini dengan melakukan pelebaran jalan. Lahan parkir dari
ruko-ruko yang berjejer di sepanjang Kalimalang diambil alih oleh pemerintah
untuk dijadikan lahan pelebaran jalan.
5.
Meningkatnya
Polisi
Makin banyaknya
kendaraan yang mengemisikan asap menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu,
banyak sekali debu material pembangunan yang beterbangan sehingga pengguna
sepeda motor dan pejalan kaki harus menggunakan masker atau kacamata untuk
menghindar dari debu agar tidak masuk ke mata.
6.
Penebangan pohon
untuk lahan tiang beton jalan tol
Pohon-pohon rindang
yang cukup besar dan tinggi tersebut dirasa menghambat proses pembangunan jalan
layang maupun pelebaran jalan, sehingga pemerintah memutuskan untuk menebang
hampir semua pohon di sepanjang Kalimalang. Akibatnya, Kalimalang yang dulu
tidak terlalu panas menjadi sangat gersang.
7.
Alat berat
mengeluarkan suara yang bising
Pembangunan Jalan
Layang Tol Becakayu yang melibatkan banyak alat berat ternyata menyebabkan polusi suara. Alat-alat berat
tersebut seringkali mengeluarkan suara yang keras sehingga mengganggu warga
sekitar, baik yang tinggal maupun yang hanya lewat. Penduduk yang tinggal di
sekitar Kalimalang banyak yang mengeluhkan tentang suara yang mengganggu
istirahat mereka di malam hari, karena memang banyak pekerjaan yang dilakukan
di malam hari ketika jalanan mulai sepi.
Walaupun
pembangunan infrastruktur jalan layang tol Becakayu menimbulkan banyak dampak
bagi lingkungan, Presiden Joko Widodo memiliki harapan yang sangat besar dalam
pembangunan infrastruktur tersebut. Presiden Joko Widodo telah mencanangkan
pembangunan infrastruktur yang besar-besaran di era kepemimpinannya. Keinginan
Presiden Jokowi untuk menggelar pembangunan infrasturktur mungkin didasarkan
pada sebuah kajian yang mengungkapkan bahwa pembangunan infrstruktur
berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Data statistik menunjukan bahwa
kontribusi pembangunan aset atas PDB di Indonesia mencapai US$ 1,2 triliun.
Sebuah angka yang fantastis. Terlebih, pertumbuhan ekonomi diyakini, sebagian
orang, akan bedampak pada penyerapan tenaga kerja. Dan itu artinya akan
mengurangi angka penangguran dan tentu saja kemiskinan. Tak heran kemudian
pemerintah menggelontorkan banyak dana dari APBN untuk pembangunan infrstruktur
ini. Statistik Indonesia menunjukan bahwa dalam APBN 2017, pemerintah berencana
menggelontorkan dana Rp 378,3 triliun untuk pembiayaan infrastruktur atau
sekitar 18,6 persen dari PDB.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Rencana pembangunan jalan tol tersebut bertujuan
untuk mengurangi kemacetan di jalur Bekasi-Jakarta. Dengan berbagai upaya
percepatan yang dilakukan pemerintah saat ini, pemerintah berharap akhir tahun
2017 ini pembangunan telah selesai. Pembangunan jalan tol Becakayu akan terus
berlanjut. Pasalnya, saat ini ruas jalan tol Becakayu yang baru selesai
pengerjaannya berada di Seksi 1B Cipinang Melayu-Pangkalan Jati dan Seksi 1C
dari Pangkalan Jati-Jaka Sampurna. Namun dampak yang ditimbulkan tidak dapat
dihindarkan yaitu :
o Penggusuran Taman Villa Baru
o Meningkatnya Kemacetan akibat pembangunan Tol
Becakayu
o Meningkatnya Jumlah kecelakaan lalu lintas
o Lahan parkir ruko-ruko dialihfungsikan
o Meningkatnya Polisi
o Penebangan pohon untuk lahan tiang beton jalan tol
o Alat berat mengeluarkan suara yang bising
Saran
Sebaiknya AMDAL
atau Analisa mengenai dampak lingkungan perlu diperhatikan dalam pembangunan
proyek infrastruktur ini. Kajian mengenai Amdal ini penting untuk mengendalikan
sebuah proyek tidak merusak lingkungan hidup. Untuk itu,
jangan sampai amdal dari proyek infrastruktur diabaikan.
BAB IV
REFERENSI
Widyatmini,
Pengantar Bisnis, Gunadarma, Jakarta, 1992. (Ebook Tingkat I Universitas
Gunadarma PTA 2017/2018)
http://news.metrotvnews.com/read/2015/07/29/416576/proyek-tol-becakayu-rusak-lingkungan-sekitar-kalimalang. Berita dipublikasikan
pada 29 Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar